Ziarah Wali Sembilan dan SKAL Kelas XI Tahun 2025: Menemukan Makna di Setiap Destinasi untuk Membentuk Siswa yang Berkarakter.
Pada tanggal 23-28 Juli 2025, madrasah kami MA Al-Hikmah mengadakan kegiatan rutin ziarah wali 9 dan SKAL untuk kelas XI. Kegiatan ini merupakan kesempatan bagi siswa – siswi untuk belajar pembuatan karya ilmiah dengan melakukan wisata religi mengunjungi makam wali sembilan tokoh penyebar Islam di Jawa, sementara TMII adalah taman rekreasi yang menampilkan berbagai miniatur bangunan dan budaya Indonesia dan sebagai tempat penelitian pembuatan karya ilmiah.
Sebelumnya siswa – siswi MA Al-Hikmah diberikan pembekalan selama 3 hari di setiap jam ke 7-8 (10.50 – 12.00) di Aula Azza, sehingga tidak mengganggu pelajaran. Adapun tujuan pembekalan yaitu memberikan pengetahuan kepada siswa – siswi MA Al-Hikmah dalam pembuatan karya ilmiah dan perlengkapan yang akan dibawa saat perjalanan.
Pada tanggal 21 Juli 2025 siswa – siswi MA Al-Hikmah dan semua pembina SKAL berkumpul di makam KH.Badrus Sholeh Arif (pendiri pondok pesantren Al-Hikmah Purwoasri-Kediri) untuk mendapatkan arahan dari bapak kepala madrasah Drs.KH.Ahmad Dain Arif Badrus dan melakukan tahlil bersama yang dipimpin oleh H.Muhammad Waqiyulloh S. Pd.
Hari pertama Rabu pada tanggal 23 Juli 2025, perjalanan ziarah wali sembilan dan SKAL di mulai, enam bis sudah terparkir di depan jalan raya Pondok Pesantren Al-Hikmah. Pembina SKAL mempersiapkan siswa – siswi kelas XI yang berkumpul di depan jalan raya Pondok Pesantren Al-Hikmah, dengan memandu barang bawaan untuk segera dikumpulkan ke begasi bis dan menghimbau siswa – siswi untuk segera masuk ke dalam bis sesuai tempat duduk masing – masing. Sebelum berangkat salah satu pembina SKAL memimpin berdoa bersama – sama. Tepat pukul 07.00 dalam pengawasan bapak kepala madrasah Drs. KH. Ahmad Dain Arif Badrus dan ibu Nyai Dra. Hj. Khurriyah mengantarkan semua rombongan berangkat menuju destinasi pertama.
Perjalanan dimulai dari kota Jombang yang terletak di kompleks Pesantren Tebuireng, tempat makam presiden keempat Republik Indonesia tahun 1999 yaitu KH. Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan sebutan “Gus Dur”. Beliau wafat 31 Desember 2009, makamnya terletak disebelah pojok utara yang terdapat tanda batu maesan unik bertuliskan : “di sini berbaring seorang pejuang kemanusiaan” dalam empat bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Arab, Inggris dan China. Sebelum beliau meninggal sudah ada dua makam pahlawan nasional di kompleks tersebut, yakni KH.Hasyim Asy’ari dan KH.Abdul Wahid Hasyim. Siswa – siswi MA Al-Hikmah dan Pembina SKAL membaca tahlil bersama-sama, kemudian makan siang.
Perjalanan di lanjutkan ke Bangkalan Madura, sekitar pukul 12.15 tiba di Masjid Syaikhona Kholil. Di sekitar masjid terdapat makam Syaikhona Kholil, beliau merupakan guru ulama Indonesia dan juga Bapak Pesantren Indonesia. Di makam Syaikhona Kholil kelas XI-G kelompok 19 juga mengadakan observasi untuk melengkapi tugas karya ilmiah. Selain makam Syaikhona Kholil terdapat makam ayahnya yang bernama Abdul Latif dan juga ada makam anggota keraton serta makam waliyulloh yang disampingnya terdapat sumur tua. Sumur tua tersebut dipercayai masyarakat sekitar jika melempar uang koin ke dalam sumur akan mendapatkan rezeki besar, sedangkam jika meminum airnya akan mendapatkan kesehatan yang panjanng. Siswa – siswi MA Al-Hikmah dan Pembina SKAL membaca tahlil bersama-sama, kemudian melaksanakan sholat jama’ taqdim (sholat dzuhur dan asar).
Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan menuju Surabaya untuk berziarah ke makam sunan Ampel, yang dikenal dengan nama Raden Rahmat, beliau merupakan tokoh penting dalam penyebaran Islam di Jawa, makamnya terlelak di kompleks Masjid Ampel, Surabaya. Di sini siswa – siswi MA Al-Hikmah dan Pembina SKAL membaca tahlil bersama-sama. Di makam Sunan Ampel kelas XI-G kelompok 18 mengadakan observasi untuk melengkapi tugas karya ilmiah. Di sekitar makam juga terdapat pasar tradisional yang menjual berbagai macam-macam oleh-oleh khas Surabaya, terutama buah-buahan harganya sangat terjangkau. Pengalaman ini memberikan kesan mendalam bagaimana nilai – nilai Islam dapat terpadu dengan kearifan lokal.
Setelah dari Surabaya perjalanan menuju ke Lamongan untuk menziarahi makam Sunan Giri. Beliau dikenal dengan kecerdasannya dalam bidang agama dan kemampuannya dalam menciptakan sistem pendidikan Islam. Menuju makam para ziarah bisa naik ojek dengan tarif Rp.10.000/orang atau naik delman dengan tarif Rp.50.000. Sampai di makam siswa – siswi MA Al-Hikmah dan Pembina SKAL membaca tahlil bersama-sama. Makam beliau yang terletak di daerah perbukitan, memberikan pemandangan yang indah dan suasana yang tenang.
Dilanjutkan perjalanan menuju kota Gresik, kota ini merupakan tempat dimulainya penyebaran Islam di Jawa oleh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik. Makam beliau yang terletak di kompleks pemakaman desa Gapurosukolilo, maka untuk menuju ke tempat makam peziarah harus beli tiket angkutan PP (Pulang – pergi) seharga Rp. 15.000/orang. Setelah sampai makam siswa – siswi MA Al-Hikmah dan Pembina SKAL membaca tahlil bersama-sama. Di sini kita dapat merasakan suasana sakral dan menghayati perjuangan beliau dalam mengenalkan Islam kepada masyarakat setempat.
Perjalanan selanjutnya menuju makam Syekh Maulanan Ishaq berada di pesisir Laut Jawa tepatnya di Jalan Raya Gresik, Desa Kemantren, Kecamatan Paciran. Syekh Maulana Ishaq sendiri merupakan ayah dari Raden Ainul Yaqin atau lebih dikenal sebagai Sunan Giri salah satu tokoh Wali Songo. Sesampainya di makam, siswa – siswi MA Al-Hikmah dan Pembina SKAL membaca tahlil bersama-sama. Selain berziarah ke makam, siswa – siswi MA Al-Hikmah dan Pembina SKAL melaksanakan sholat jama’ takhir (magrib dan isya’) dan dapat menikmati keindahan Masjid Al-Abror yang berada di area makam. Selain itu kita juga dapat menikmati keindahah pesisir laut jawa.
Ziarah makam terakhir untuk tanggal 23 juli 2025 menuju ke Lamongan untuk berziarah ke makam Sunan Drajat. Menuju makam siswa – siswi MA Al-Hikmah dan Pembina SKAL berjalan kaki sampai ke makam, tidak lupa mereka membacakan tahlil secara bersama – sama. Sunan Drajat dikenal dengan kepeduliannya terhadap fakir miskin dan kaum dhuafa, sehingga memberikan pelajaran kepada kita betapa pentingnya berbagi dan kepedulian sosial dalam ajaran Islam.
Sekitar pukul 23.00 sampai di penginapan Asmorokondi
Hari kedua Kamis pada tanggal 24 juli 2025, sekitar pukul 04.30 siswa – siswi MA Al-Hikmah dan Pembina SKAL mandi dan persiapan sholat shubuh. Setelah itu menuju makam Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi merupakan ayah dari Sunan Ampel untuk membaca tahlil secara bersama – sama. Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi adalah seorang ulama dengan ilmu agama yang tinggi. Dia juga kakek dari Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Kompleks Makam Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi terdiri dari makam keluarga dan makam sahabat Maulana Ibrahim Asmoroqondi. Istri Maulana Ibrahim Asmoroqondi juga dimakamkan di komplek tersebut. Perbedaan makam dapat dilihat dari bentuk nisannya. Nisan makam perempuan bentuknya lurus, sedangkan nisan makam sahabat berbentuk lancip.
Sekitar pukul 06.00 perjalanan di lanjutkan ke Tuban untuk menziarahi makam Sunan Bonang. Sunan Bonang dikenal sebagai tokoh yang pandai dalam seni dan sastra, sehingga dakwahnya dilakukan melalui media seni seperti suluk dan tembang. Makam Sunan Bonang yang terletak di pusat kota Tuban, dikelilingi oleh bangunan – bangunan bersejarah yang menambah kesan sakral, salah satu Masjid Agung Tuban, untuk menuju kawasan makam terdapat becak dengan tarif Rp.10.000/orang yang siap mengantarkan ke makam Sunan Bonang.
Sekitar pukul 07.00 bapak kepala madrasah Drs. KH. Ahmad Dain Arif Badrus dan ibu Nyai Dra. Hj. Khurriyah beserta keluarga sudah berada di sana. Setibanya rombongan sampai beliau dan keluarga menyambut kedatangan kami dan mengajak langsung menuju makam Sunan Bonang untuk melaksanakan tahlil bersama, beliau juga memimpin tahlil secara langsung. Setelah tahlil bersama kami foto bersama. Di makam Sunan Bonang kelas XI-H kelompok 22 juga mengadakan observasi untuk melengkapi tugas karya ilmiah.
Perjalanan dilanjutkan ke makam Sunan Muria yang terletak di lereng gunung Muria, Kudus, untuk mecapai kesana terdapat ojek dengan tarif Rp.25.000/orang atau bisa jalan kaki lewat tangga yang di pasar Sunan Muria. Sesampainya di sana siswa – siswi MA Al-Hikmah dan Pembina SKAL melaksanakan sholat jama’ taqdim (dhuhur dan asar), setelah itu menuju makam untuk membacakan tahlil secara bersama – sama. Sunan Muria dikenal dengan kesederhanaannya dan dakwahnya yang menyentuh masyarakat pedesaan.
Rute selanjutnya menuju makam Sunan Kudus yang terletak di kompleks Masjid Menara Kudus, menjadi bukti nyata bagaimana Islam dapat berakulturasi dengan budaya lokal. Perjalanan menuju ke sana kita harus membeli tiket seharga Rp.20.000/orang, dapat 2 tiket. Tiket yang bergambar angkutan untuk berangkatnya, sedangkan tiket yang sepeda montor digunakan untuk pulangnya. Sesampainya di makam siswa – siswi MA Al-Hikmah dan Pembina SKAL untuk membacakan tahlil secara bersama – sama. Di makam Sunan Kudus kelas XI-G kelompok 20 juga mengadakan observasi untuk melengkapi tugas karya ilmiah.
Perjalanan selanjutnya menuju Demak untuk menziarahi makam Sunan Kalijaga, untuk menuju kesana kami berjalan kaki menuju makam. Setibanya di makam Sunan Kalijaga siswa – siswi MA Al-Hikmah dan Pembina SKAL untuk membacakan tahlil secara bersama – sama. Sunan Kalijaga dikenal dengan kemampuannya dalam berdakwah melalui media wayang kulit.
Tidak jauh dari Sunan Kalijaga, terdapat Masjid Agung Demak, untuk menuju ke sana kami perlu naik ojek dengan tarif Rp.10.000/orang. Sesampainya di sana kami sholat jama’ takhir (Magrib dan Isak). Masjid Agung Demak adalah masjid tertua di Pulau Jawa. Masjid ini dibangun oleh Raden Patah dan wali songo pada abad ke-15 dan digunakan sebagai tempat berkumpul oleh wali songo. Di sini juga siswa kelompok 7 dari kelas XI-C mengadakan observasi.
Setelah sholat kami semua menuju kompleks Masjid Agung Demak, yang terletak di bagian barat laut masjid tersebut, disana siswa – siswi MA Al-Hikmah dan Pembina SKAL untuk membacakan tahlil secara bersama – sama.. Kompleks pemakaman ini memiliki ciri khas yang menonjol, terutama dalam bentuk tiga kuburan utama yang menjadi pusat perhatian. Setiap kuburan tersebut memuat makam dari tokoh-tokoh bersejarah yang penting, antara lain adalah makam Raja Demak sendiri, Raden Pati Unus (Pangeran Sabrang Lor merupakan Raja Demak kedua), serta Dewi Murtasimah, yang merupakan permaisuri atau istri dari Raden Patah. Selain itu, salah satu aspek yang membedakan adalah keberadaan makam Pangeran Benawa yang mempunyai ukuran kuburan yang tidak lazim, karena lebih panjang dibandingkan dengan makam-makam lainnya yang umumnya ditemui.
Perjalanan dilanjutkan menuju penginapan di Masjid Al-Fairuz Pekalongan didirikan oleh KH. Ahmad Sirodj, seorang ulama yang juga merupakan tokoh agama terkemuka di Pekalongan, kami sampai disana pukul 23.00, siswa – siswi MA Al-Hikmah dan Pembina SKAL menggelar karpet yang sudah disediakan untuk persiapan tidur, untuk penginapan selalu dibagi 2 antara puta dan putri.
Hari ketiga Jumat pada tanggal 25 Juli 2025, kami persiapan mandi dan sholat shubuh secara berjamaah. Pada pukul 06.00 dari pemilik masjid kami dapat makan pagi secara gratis. Tidak jauh dari masjid terdapat makam H. Abdullah Machrus dan istri tercintanya Hj.Tadzkiroh kami menyempatkan untuk membacakan tahlil secara bersama – sama yang dipimpin oleh H.Muhammad Al-Furqon, M.Pd.I. Sosok H. Abdullah Machrus, di samping aktifis di Nahdlatul Ulama, beliau adalah sosok pengusaha batik yang pernah moncer di zaman orde baru. Pasalnya, batik yang berlabel 'Mahkota Agung' selalu menjadi seragam resmi istana kepresidenan dan keluarga Soeharto.
Tepat pukul 07.00 kami melanjutkan perjalanan menuju ke Cirebon untuk menziarahi makam Sunan Gunung Jati. Beliau dikenal sebagai Syarif Hidayatullah, merupakan tokoh penting dalam penyebaran Islam di Jawa Barat. Makam beliau yang terletak di kompleks pemakaman Astana Gunung Jati memberikan kesan megah dan bersejarah. Kami sampai sana pukul 10.45 langsung jalan kaki menuju makam untuk membaca tahlil secara bersama – sama. Di makam Sunan Gunung Jati kelas XI-H kelompok 23 mengadakan observasi untuk melengkapi tugas karya ilmiah.
Setelah dari makam, kami semua menuju masjid Syarif Abdurrahman untuk mendengarkah dawuh dari Dr. Hc, KH Husein Muhammad Arjawingun Cirebon. Beliau yang akrab disapa Buya Husein adalah salah satu tokoh yang aktif mengampanyekan pesan-pesan kesetaraan gender dalam Islam. Dawuh beliau hari ini “Modal Yang Paling Mulia yaitu Ilmu dan Akhlaq. Beliau merupakan ketua yayasan Fahmina hingga saat ini sekaligus merupakan salah satu pendiri yayasan Fahmina dan pengasuh pondok pesantren Dar Al-Fikr Cirebon. Hasil karya utama beliau adalah Islam Agama Ramah Perempuan dan Pendiri yayasan Fahmina. Beliau juga mengirimkan nasi kotak untuk semua rombongan dari MA Al-Hikmah Purwoasri.
Pukul 11.30 perjalanan dilanjutkan menuju ke Jakarta, dalam perjalanan istirahat di rest area 101 km yang berada di jalan Tol Cikopo-Palimanan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Disana kami melaksanakan sholat jama’taqdim (Dhuhur dan Asar), setelah itu perjalanan menuju Monas.
Pada pukul 16.50 kami sampai di Monumen Nasional yang lebih dikenal dengan sebutan Monas. Monas merupakan sebuah tugu peringatan setinggi 132 meter yang menjadi salah satu landmark yang jadi kebanggaan ibu kota Jakarta. Monas menjadi symbol perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan, di dalamnya memiliki museum sejarah perjuangan nasional dan taman yang luas di sekelilingnya. Pembangunan Monas dimulai pada 17 Agustus 1961 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 12 Juli 1975. Arstiek Monas adalah Soedarsono dan Ir. F Silaban. Tugu Monas pada bagian puncaknya terdapat “lidah api” berlapis emas seberat 50 kg yang melambangkan semangat juang rakyat Indonesia. Penyumbang emas yang ada di Tugu Monas Jakarta ini adalah Teuku Markam yang berasal dari Desa Alue Caplie Kecamatan Seunudon, Aceh Utara
Perjalanan selanjutnya menuju ke penginapan Mbah Priok, sampai sana pukul 19.30 untuk melaksanakan sholat jama’ takhir (Magrib dan Isak) setelah itu menata siswa – siswi untuk persiapan tidur.
Hari keempat Sabtu pada tanggal 26 Juli 2025, pukul 02.30 persiapan untuk menuju ke Masjid Istiqlal. Rombongan kami masuk pintu satu gerbang Masjid Istiqlal, disana kami langsung mandi dan persiapan sholat shubuh secara berjamaah.
Masjid Istiqlal adalah masjid nasional Indonesia yang terletak di pusat kota Jakarta. Masjid ini adalah masjid terbesar di Asia Tenggara dan menjadi simbol penting bagi persatuan dan kemerdekaan bangsa Indonesia. Istiqlal yang berarti "kemerdekaan" dalam bahasa Arab, juga melambangkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama karena letaknya yang bersebelahan dengan Gereja Katedral Jakarta.
Pada pukul 08.00 perjalanan dilanjutkan ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sampai ke TMII sekitar pukul 10.00, kami menyempatkan foto bersama di parkiran TMII. TMII adalah sebuah kawasan wisata budaya di Jakarta yang menampilkan miniatur seluruh wilayah Indonesia. TMII menyajikan berbagai aspek kehidupan, budaya, dan kekayaan alam Indonesia melalui anjungan daerah, museum, serta berbagai atraksi dan wahana. TMII didirikan atas gagasan Ibu Negara Tien Soeharto dengan tujuan memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat luas. Di sini juga tempat penelitian pembuatan karya ilmiah kelas XI-A sampai XI-F meliputi : Musium Listrik, Musium IPTEK TMII, Musium Indonesia TMII, Musium Penerangan TMII, Musium Komodo dan Reptil TMII, Musium Transportasi TMII, Musium Batik TMII, Musium Keprajuritan TMII, Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta, Anjuangan Riau TMII, Anjungan Bali TMII, Anjungan Papua TMII, Anjungan Jawa Barat TMII, Musium Perangko dan Musium Tionghoa dan Musium Istiqlal TMII. Sebelum melanjutkan perjalanan semuanya melaksanakan sholat jama’ taqdim (Dhuhur dan Asar).
Pada pukul 13.00 perjalanan dilanjutkan menuju penginapan Gunung Pring yang terletak di Muntilan, Magelang. Untuk melaksanakan sholat jama’ takhir (Magrib dan Isya’) di rest area. Sampai di penginapan pukul 21.30, semua Pembina SKAL menyiapkan penginapan, khusus untuk anak putri terbagi menjadi 2 penginapan karena tidak cukup. Masing – masing penginapan di temani oleh 3 sampai 4 orang Pembina SKAL.
Hari kelima Minggu pada tanggal 27 Juli 2025, pukul 04.30 kami mandi dan persiapan sholat shubuh di masjid terdekat dari penginapan, setelah itu berkemas – kemas untuk makan pagi dan jalan kaki menuju makam. Makam Gunung Pring adalah sebuah kompleks pemakaman yang terletak di Desa Gunung Pring. Kompleks ini merupakan tempat peristirahatan terakhir Pangeran Singasari, yang juga dikenal sebagai Kyai Raden Santri. Beliau adalah putra Ki Ageng Pemanahan dan keturunan Prabu Brawijaya V. Beliau dikenal sebagai tokoh penyebar agama Islam di Jawa Tengah dan memiliki peran penting dalam sejarah Islam di wilayah tersebut. Selain makam Kyai Raden Santri, terdapat pula makam tokoh-tokoh lain seperti Kyai Krapyak III, Kyai H. Harun, dan lainnya.
Perjalanan dilanjutkan menuju wisata gembira lokal yaitu Ibarbo Park. Rombongan kami sampai sana pada pukul 09.30, tiket masuk Rp.35.000/ orang kalua menginginkan tiket terusan seharga Rp.70.000/orang. Setiap bis Pembina SKAL mendata siswa – siswa yang menambah untuk membeli tiket terusan. Sebelum masuk ke area wisata kami menyempatkan untuk foto bersama.
Ibarbo Park adalah tempat wisata yang terletak di Sleman, Yogyakarta, yang menawarkan berbagai wahana permainan, atraksi, dan area belanja oleh-oleh. Daya Tarik Ibarbo Park meliputi: wahana permainan yang cocok untuk segala usia, seperti Go Kart, Mandi Bola, Mini Train, dan lainnya. Ibarbo Aviary : Area ini merupakan kandang burung terbesar di Indonesia, di mana pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan berbagai jenis burung. Ibarbo Mini Zoo: Pengunjung dapat melihat berbagai hewan seperti kelinci, domba, monyet, dan rusa, serta berinteraksi langsung dengan beberapa hewan. Ibarbo Funtown: Zona bermain yang menawarkan berbagai wahana menyenangkan. Pusat Oleh-oleh: Ibarbo Park menyediakan berbagai macam oleh-oleh khas Yogyakarta, termasuk makanan, pakaian, dan kerajinan tangan. Fasilitas Lainnya: Toilet bersih, mushola, area parkir luas, dan tempat istirahat tersedia untuk kenyamanan pengunjung. Tidak lupa sebelum melanjutkan perjalanan kami melaksanakan sholat jama’taqdim (Dhuhur dan Asar). Pukul 13.30 rombongan kami keluar dari ibarbo park.
Perjalanan dilanjutkan menuju Malioboro, kami sampai di sana sekitar pukul 17.00. Malioboro adalah kawasan jalan yang terletak di jantung kota Yogyakarta, terkenal sebagai pusat wisata belanja, budaya, dan sejarah. Jalan ini membentang dari Tugu Yogyakarta hingga perempatan Kantor Pos. Kawasan Malioboro menawarkan berbagai pengalaman menarik, mulai dari wisata belanja oleh-oleh khas Yogyakarta terutama di kawasan teras Malioboro, mencicipi kuliner lokal seperti gudeg, hingga menikmati suasana malam yang ramai dengan berbagai atraksi.
Perjalanan dilanjutkan menuju penginapan Bayat, Klaten. Sesampainya di penginapan kami persiapan sholat jama’ takhir (Magrib dan Isya’).
Hari keenam Senin pada tanggal 28 Juli 2025, pukul 04,30 kami bangun , mandi dan persiapan sholat shubuh berjamaah di musholla dekat penginapan, selajutnya makan pagi dan menuju makam. . Makam Sunan Bayat, juga dikenal sebagai Makam Sunan Pandanaran, terletak di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Sunan Bayat, atau Ki Ageng Pandanaran, adalah seorang tokoh penyebar agama Islam di wilayah Tembayat, yang sekarang dikenal sebagai Bayat, Klaten. Beliau merupakan murid dari Sunan Kalijaga dan hidup pada masa Kesultanan Demak. Makamnya terletak di perbukitan Jabalkat, yang dapat dicapai dengan menaiki sekitar 250 anak tangga atau bisa naik ojek dengan tarif Rp.10000/orang. Setibanya di makam siswa – siswi MA Al-Hikmah dan Pembina SKAL untuk membacakan tahlil secara bersama – sama..
Pada pukul 08.30 perjalanan sampai ke pusat oleh – oleh bakpia pathok. Bakpia Pathok, yang berasal dari daerah Pathok, adalah kue tradisional berisi kacang hijau. Bakpia Pathok awalnya dikenal sebagai Tou Luk Pia (kue kacang hijau) dan mulai diproduksi di daerah Pathuk, Yogyakarta sekitar tahun 1948. Dulu hanya ada satu varian, yaitu kacang hijau, namun sekarang sudah banyak pilihan rasa seperti coklat, keju, durian, dan lain-lain. Di sebelah toko Bandara Jaya terdapat toko Tugu Jogja yang menyediakan juga oleh – oleh lainnya seperti : brownis kukus, wingko, pie, dan lainnya
Perjalanan dilanjutkan ke PGS (Pasar Grosir Solo) dan Pasar Klewer Solo. Pasar Klewer dan Pasar Grosir Solo adalah dua pusat perdagangan terkenal di Kota Solo, Jawa Tengah, yang memiliki sejarah dan ciri khas masing-masing. Pasar Klewer dikenal sebagai pusat batik dan tekstil terbesar di Jawa Tengah, sementara Pasar Grosir Solo lebih fokus pada berbagai kebutuhan grosir. Kami memilih ke PGS karena lebih dekat dari parkiran bis dibanding Pasar Klewer. Sebelum melanjutkan perjalanan kami sholat jama’ taqdim ( Dhuhur dan Asar)
Perjalanan dilanjutkan ke Masjid Dr. H. Moeldoko untuk transit untuk makan nasi kotak dari madrasah dan melaksanakan sholat jama’ taqdim (Magrib dan Isak). Masjid ini berlokasi di Jl. Raya Kayen, Gondang Manis, Kecamatan Bandar Kedung Mulyo, Kabupaten Jombang. Masjid ini berdiri tegak dan megah di dalam kompleks Islamic Center Jombang. Masjid ini dilengkapi banyak fasilitas sosial, di antaranya gedung serbaguna, gedung TK Dharma Wanita, TPA/TPQ, panti asuhan, madrasah diniyah Dr. Moeldoko, serta rumah toko (ruko) yang digunakan sebagai unit usaha penjualan oleh-oleh khas Jombang.Masjid Moeldoko dibangun oleh Jenderal Moeldoko saat berstatus panglima TNI. Peletakan batu pertama dilangsungkan pada 5 Oktober 2014 dan diresmikan pada tanggal 1 Juni 2016.
Perjalanan ziarah ke makam para wali Sembilan dan SKAL memberikan banyak pelajaran berharga. Kita dapat belajar tentang semangat dakwah para wali, nilai-nilai luhur Islam, pentingnya menjaga kearifan lokal, melatih siswa untuk disiplin agar perjalanan sesuai dengan jadwal, melatih siswa untuk tanggung jawab terhadap tugas kelompok pembuatan karya ilmiah, menunjukkan rasa hormat terhadap guru pembina, menjaga kebersihan tempat penginapan dan bis serta tertib dan berperilaku sopan dalam mengikuti aturan dan arahan dari Pembina SKAL.Tepat pukul 19.00 rombongan kami sampai di Pondok Pesantren Al- Hikmah Purwoasri.














Alhamdulillah pernah juga merasakan di posisi peserta, tahun 2012, waktu itu untuk kunjungan wisatanya di borobudur (tahun itu biaya naik masih murah). Sukses terus MA Al-Hikmah
BalasHapusHal yang paling menyenangkan bagi siswa karena bisa rehat sebentar dari aktivitas mondok.
BalasHapus