Purwoasri – Organisasi pelajar adalah wadah pembentukan karakter, kepemimpinan, dan kebersamaan. Di MA Al-Hikmah Purwoasri, kegiatan Demisioner IPNU dan IPPNU menjadi momen penting untuk menutup lembaran kepengurusan lama sekaligus membuka jalan bagi generasi baru. Acara ini tidak hanya sekadar seremoni, tetapi juga ruang refleksi, apresiasi, serta regenerasi yang penuh makna.
Pemilihan Ketua IPNU dan
IPPNU yang dilakukan melalui proses demokrasi memberikan kesempatan bagi setiap
siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengambilan keputusan. Melalui
pemilihan ini, siswa diajak untuk berpikir kritis, mengevaluasi, dan memilih
calon pemimpin yang dianggap mampu mewakili aspirasi dan kepentingan siswa
secara luas. Suara mereka menjadi manifestasi dari semangat demokrasi yang
harus dijunjung tinggi sebagai wujud dari sikap mencintai tanah air dan bangsa
📖 Refleksi Kepengurusan
Pengurus IPNU dan IPPNU periode sebelumnya telah menjalani masa pengabdian dengan berbagai dinamika. Program kerja yang dijalankan bukan hanya sekadar formalitas, melainkan langkah nyata dalam menghidupkan tradisi organisasi di madrasah. Mulai dari kegiatan kajian keilmuan, latihan kepemimpinan, hingga program sosial kemasyarakatan, semuanya menjadi bukti nyata bahwa organisasi ini adalah laboratorium kaderisasi yang berharga.
Dalam sambutannya, kepala madrasah memberikan penghargaan kepada pengurus demisioner atas dedikasi dan perjuangan mereka. Beliau menekankan bahwa pengalaman organisasi akan menjadi bekal penting bagi masa depan siswa, baik dalam lingkup pendidikan maupun kehidupan sosial di masyarakat.
🔄 Estafet Kepemimpinan
Salah satu inti dari demisioner adalah proses estafet kepemimpinan. Setelah laporan pertanggungjawaban disampaikan, kepengurusan baru resmi dipilih melalui mekanisme demokratis. Menariknya, proses pemilihan ketua IPNU dan IPPNU di MA Al-Hikmah berlangsung dengan penuh semangat demokrasi.
Sebanyak 5 kandidat dari IPNU dan 5 kandidat dari IPPNU maju dengan membawa visi dan misi masing-masing:
Kandidat IPNU
-
Azka Erlan Syahdana
Abdul Qohar Imadudin
M. Kevi Kurrunul Bahri Lana
M. Satriya Ardiyansyah
Muhammad Virdian Al Aji
Syawwiqna Bil Madina
Alya Ghaitsaa Sari
Ula Nur Maulidiyah
Annisa Wardatul Rochmah
Iffah Tuhfatul Ulya Sarmadani
Kelima pasangan kandidat ini menampilkan gagasan-gagasan segar dan persuasif, mulai dari penguatan kaderisasi, peningkatan kualitas belajar, hingga menjadikan IPNU-IPPNU sebagai wadah kreativitas dan solidaritas pelajar.
Proses pemilihan dilakukan secara demokratis dengan pencoblosan suara. Antusiasme siswa-siswi sangat terasa. Setelah kegiatan belajar selesai pada jam ke-6, seluruh siswa berkumpul untuk mendengarkan paparan visi-misi para kandidat. Tepat pukul 11.15 – 12.00 WIB, pencoblosan berlangsung dengan tertib. Walaupun penghitungan suara dilanjutkan di kemudian hari karena keterbatasan waktu, suasana demokratis yang tercipta menunjukkan kedewasaan siswa dalam berdemokrasi.
🌸 Makna Demisioner
Bagi pengurus lama, demisioner bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru. Masa jabatan mungkin telah usai, tetapi nilai-nilai kebersamaan, tanggung jawab, dan kepemimpinan akan terus melekat. Sementara bagi pengurus baru, ini adalah awal dari tantangan dan peluang untuk membawa IPNU-IPPNU ke arah yang lebih maju.
Dengan estafet kepemimpinan yang berjalan baik, organisasi diharapkan mampu terus melahirkan kader-kader muda yang tangguh, religius, dan berjiwa sosial. Seperti pesan yang selalu digaungkan: "IPNU dan IPPNU bukan hanya organisasi, tetapi rumah belajar dan pengabdian untuk masa depan."
✨ Penutup
Kegiatan demisioner ini menjadi bukti nyata bahwa IPNU-IPPNU MA Al-Hikmah bukan sekadar organisasi pelajar, melainkan sebuah gerakan pembelajaran hidup. Dengan semangat kebersamaan, generasi lama meninggalkan warisan berharga, dan generasi baru siap melanjutkan perjuangan.
Demisioner IPNU-IPPNU MA Al-Hikmah: Mengakhiri dengan Kenangan, Memulai dengan Harapan.
Komentar
Posting Komentar