🎓 Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) di MA Al-Hikmah Purwoasri: Wujud Komitmen Meningkatkan Kualitas Pendidikan Madrasah

Pendidikan di Indonesia terus berkembang untuk mendorong pembelajaran berkualitas dan mengukur kemampuan murid dengan lebih baik. Untuk mendukung hal tersebut, salah satu agenda yang telah dipersiapkan oleh Kemendikdasmen yaitu Tes Kemampuan Akademik (TKA). TKA dibuat berdasarkan landasan kebijakan Permendikdasmen Nomor 9 tahun 2025.

Pelaksanaan TKA tidak menentukan kelulusan, tidak wajib, dan TKA telah mendapat persetujuan dari para orangtua murid. Tes ini menjadi sarana untuk mengukur kompetensi mereka dan hasilnya dibutuhkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. TKA hadir untuk menguji sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang diberikan selama ini.

Sebanyak kurang lebih 240 siswa kelas 12 MA Al-Hikmah Purwoasri mengikuti TKA yang terbagi ke dalam dua sesi dan dua gelombang mulai tanggal 3-6 November 2025. Namun, sebelum pelaksanaan TKA dilakukan beberapa waktu lalu telah pula dilaksanakan geladi dan simulasi TKA untuk mengetahui kelancaran jaringan internet dan listrik saat pelaksanaan TKA berlangsung. Dalam mempersiapkan para siswa mengikuti TKA, madrasah memberikan pengetahuan secara umum tentang TKA. Semetara untuk pelaksanaannya, madrasah menyediakan lima ruangan laboratorium komputer untuk TKA.

Tes Kemampuan Akademik (TKA) di tingkat SMA sering menjadi perdebatan. Sebagian pihak menilai bahwa TKA hanya menambah beban siswa, sementara pihak lain berpendapat bahwa tes ini penting untuk mengukur kesiapan akademik siswa sebelum melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Dalam konteks pendidikan modern yang menuntut kompetensi tinggi, pelaksanaan TKA di tingkat SMA/MA/ dan SMK memiliki urgensi tersendiri.

TKA dirancang untuk menilai kemampuan kognitif, bukan sekadar hafalan. Melalui soal-soal analitis di bidang matematika, bahasa, dan penalaran, siswa dilatih untuk berpikir kritis, logis, dan sistematis. Kemampuan ini sangat diperlukan di perguruan tinggi dan dunia kerja, sehingga TKA membantu memastikan bahwa lulusan SMA tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher-order thinking skills).

Pelaksanaan TKA juga bermanfaat bagi sekolah dan pemerintah sebagai bahan evaluasi. Hasil tes dapat menunjukkan sejauh mana proses pembelajaran di sekolah efektif dalam menumbuhkan kemampuan akademik siswa. Sekolah yang hasil TKA-nya rendah bisa memperbaiki metode pengajaran, sementara yang tinggi bisa menjadi contoh praktik baik bagi lembaga lain.

Sebagian orang berpendapat bahwa TKA menambah tekanan dan beban belajar siswa. Namun, jika TKA dilaksanakan dengan proporsional dan diiringi pembelajaran yang menyenangkan, tes ini justru bisa memotivasi siswa untuk belajar lebih efektif, bukan sekadar menghafal. Dengan pendekatan yang tepat, TKA bukan ancaman, melainkan alat pembelajaran yang mendidik.

Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik di tingkat SMA/MA dan SMK penting untuk mengukur kompetensi siswa secara komprehensif, meningkatkan kualitas pendidikan, serta mempersiapkan mereka menghadapi tantangan akademik selanjutnya. Oleh karena itu, TKA sebaiknya terus dilaksanakan dengan perbaikan sistem dan metode yang berorientasi pada pengembangan potensi siswa.


Komentar